Pencemaran Logam Berat di Perairan – Pencemaran lingkungan khususnya lingkungan perairan kini sudah menjadi masalah bersama yang semakin nyata. Pencemaran pada lingkungan perairan ini tidak dapat terlepas dari penyalahgunaan bahan kimia.
Selama beberapa tahun ini logam berat seperti merkuri, timbal, tembaga, kadmium menjadi penyumbang terbesar dalam masalah pencemaran lingkungan perairan. Sebelum kita membahas tentang pencemaran perairan mari kita bahas logam berat terlebih dahulu.
Mengenal Logam Berat Pencemar Perairan
Logam berat atau yang disebut heavy metal atau trace metal adalah sebutan yang diberikan kepada kelompok metal dan metalloid yang mempunyai densitas atau berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Jadi pada dasarnya logam berat ini adalah istilah yang diberikan kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun pada kenyataannya, unsur – unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya dimasukkan pula ke dalam kategori ini.
Oleh karena itu yang termasuk dalam kategori logam berat dapat mencapai 40 jenis bahkan dapat lebih. Menurut sudut pandang toksikologi (pemahaman mengenai pengaruh – pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup), logam berat ini dibagi dalam dua jenis, yaitu :
- Jenis pertama adalah logam berat esensial dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup. Namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun seperti halnya Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lain sebagainya
- Jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun dimana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun seperti halnya Hg, Cd, Pb, Cr, As dan lain-lain
Bahaya Pencemaran Logam Berat di Perairan
Air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan merupakan sumber utama yang menyebabkan pencemaran lingkungan perairan karena logam berat. Walaupun sebenarnya pencemaran karena logam berat ini dapat pula disebabkan karena faktor alami seperti masuknya logam – logam yang dibebaskan aktivitas gunung berapi di laut dalam. Selain itu logam – logam yang dibebaskan dari partikel atau sedimen oleh proses kimiawi dan logam yang berasal dari sungai dan hasil abrasi pantai oleh aktivitas gelombang juga dapat menyebabkan pencemaran perairan karena logam berat.
Logam berat akan menjadi polutan yang terkandung dalam air. Polutan ini dapat masuk ke dalam rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator yang berujung pada manusia. Apabila polutan ini masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi kemudian organisme tersebut dijadikan bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Dan apabila logam berat ini secara kontinyu masuk ke dalam tubuh dan jumlah semakin bertambah dalam jumlah banyak maka akan membahayakan bagi kesehatan.
Salah satu bahaya logam berat yang terakumulasi dalam jumlah banyak di dalam tubuh adalah dapat memicu kanker (karsinogen). Sama halnya dengan bahan makanan yang mengandung logam berat maka bahan makanan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu berbagai penelitian tentang pencemaran perairan karena logam berat banyak dilakukan untuk memetakan daerah yang tercemar logam berat. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sejumlah sampel air dari perairan yang tercemar atau dianggap tercemar.
Sampel ini selanjutnya akan diuji di laboratorium untuk dianalisa kandungan logam beratnya. Sampel ini akan dianalisa menggunakan bantuan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) atau ORP Meter yang dapat mendeteksi kandungan logam berat dalam air dengan akurat. Dari hasil penelitian ini dapat diambil langkah – langkah pencegahan agar tidak membahayakan bagi manusia.