Perbedaan Minyak dan Lemak – Tahukah Anda bahwa baik minyak maupun lemak adalah sumber energi yang memang paling efektif apabila dibandingkan dengan karbohidrat dan juga protein. Bagaimana tidak karena cukup dengan mengkonsumsi 1 gram lemak atau minyak saja kita bisa mendapatkan energi sebanyak 9 kkal.
Sedangkan untuk karbohidrat dan juga protein hanya mendapatkan 4 kkal saja dalam pada setiap gramnya, lemak dan minyak apalagi minyak nabati banyak sekali mengandung asam – asam lemak yang penting di untuk tubuh yang mana tubuh pun sangat membutuhkan.
Perbedaan Minyak dan Lemak
Hal ini karena minyak nabati dapat mencegah penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol yang tinggi. Asam – asam lemak yang ada di dalam lemak dan minyak adalah linolenat, oleat, linoleat dan juga arakidonat. Manusia sendiri sudah sejak lama memakai minyak dan lemak sebagai media penghantar panas supaya dapat memasak bahan makanan.
Bahan makanan yang sudah dipanaskan memang sangat mudah diserap semua nutrisinya, selain itu pemakaian lemak dan minyak juga bisa memperbaiki tekstur dan juga rasa makanan. Namun harus Anda ketahui bila tidak semua minyak dan lemak bisa dikonsumsi. Hal ini karena baik minyak maupun lemak mempunyai beberapa perbedaan, yaitu :
1. Sumber Lemak dan Minyak Berbeda
Manusia dapat memperoleh asupan lemak dan minyak dari sumber yang pastinya berbeda, minyak dan lemak ini merupakan golongan dari lipid. Lipid sendiri adalah jenis minyak yang biasanya berasal dari tumbuhan dan dalam bentuk cair. Sementara itu lemak biasanya berasal dari hewan dan terkandung dalam bentuk yang padat. Namun, untuk hewan laut tidak memiliki lemak karena tubuhnya mengandung minyak.
2. Perbedaan Kejenuhan
Perbedaan lemak dan minyak selanjutnya adalah dari kejenuhannya, dimana keadaan jenuh dalam kimia merupakan suatu keadaan dimana banyak partikel yang tidak ada yang bebas dari reaksi tersebut. setiap satu partikelnya mempunyai pasangan dengan yang lainnya dan cabang – cabang rangkaian juga harus terisi dengan penuh. Minyak itu memiliki sifat tak jenuh, hal ini disebabkan minyak mempunyai ikatan rangkap, sedangkan untuk lemak biasanya akan bersifat jenuh karena semua partikel saling terhubung.
3. Bentuk Olahan
Lemak dan minyak itu harus di oleh terlebih dahulu sebelum bisa dipakai untuk sehari – hari, umumnya minyak yang diolah menjadi margarin namun minyaknya berasal dari tumbuhan. Sedangkan mentega adalah yang diolah lemak hewan yang kandungan kolesterolnya juga cukup tinggi. Lemak yang ada di dalam minyak olahan memiliki sifat tak jenuh sedangkan lemak mentega bersifat jenuh.
4. Perbedaan Ketahanan
Apabila makanan rusak maupun tengik pastinya akan mengalami perubahan rasa dan aroma, tentu saja hal ini dikarenakan adanya beberapa molekul yang ada dalam makanan terlepas ke udara karena adanya paparan udara. Minyak memang lebih cepat rusak karena jika kandungan asam butirat terlepas. Sedangkan lemak memang lebih sulit mengalami kerusakan karena adanya ikatan antara molekul yang kuat dari pada minyak.
5. Perbedaan Wujud
Perbedaan yang selanjutnya adalah dari wujudnya, umumnya untuk lemak pastinya mempunyai wujud padat. Namun, untuk minyak memiliki wujud cairan. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan dari wujud asam lemak penyusunnya. Misalnya seperti yang sudah kita ketahui jika asam lemak memiliki sifat jenuh dengan ikatan penuh dan menjadikan lemak menjadi padat. Sedangkan minyak memang tak jenuh sehingga berbentuk cairan.
6. Perbedaan Titik Leleh
Lemak itu mempunyai titik leleh yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan minyak. Titik leleh ini merupakan suhu pada saat lemak dan minyak berubah dari fase padat ke fase yang cair. Titik leleh pada asam lemak memang dipengaruhi dengan adanya panjang rantai karbon yang ada dari lemak dan minyak.
Karena lemak bersifat jenuh maka tingkat lelehnya tinggi, sedangkan minyak memang jauh lebih rendah karena memiliki ikatan rangkap yang jauh lebih banyak. Titik leleh baik minyak atau lemak ini dapat kita ukur menggunakan alat uji titik nyala api atau flash point tester, alat ini dapat mengukur pada suhu berapa baik lemak atau minyak meleleh atau menguap.