Air yang tercemar tentunya bukan merupakan air yang baik untuk digunakan sehari-hari khususnya untuk keperluan konsumsi. Pencemaran pada air terjadi ketika ada pelepasan zat pencemar ke air tanah maupun badan air lainnya seperti danau, sungai, muara hingga laut.
Pada akhirnya pencemaran tersebut menyebabkan pemanfaatan air atau fungsi alami ekosistem terganggu. Zat pencemar air ini dapat berupa bahan kimia, mikroorganisme, sampah hingga pelepasan energi dalam bentuk radioaktivitas maupun panas ke badan air.
Ciri-ciri Air yang Tercemar dan Tak Layak Pakai
Masuknya berbagai zat pencemar air tersebut tentunya membuat air tersebut mengalami perubahan yang membuat kualitasnya menurun. Perubahan pada air ini dapat kita amati secara fisik baik dari warna, rasa dan baunya.
Namun untuk parameter lainnya seperti biologi dan kimiawinya memerlukan pengujian lebih lanjut. Secara umum berikut beberapa ciri-ciri air yang tercemar oleh zat pencemar :
1. Terdapat bahan pelarut serta endapan
Kandungan bahan pelarut serta endapan di dalam air bisa menyebabkan perubahan pada air baik berupa bau tidak sedap, perubahan tingkat keasaman hingga warnanya. Ciri ini dapat kita amati secara langsung dan kita mudah mengetahuinya apakah air tersebut layak digunakan atau tidak.
2. Bau tidak sedap
Air yang baik dan tidak tercemar tentunya tidak akan memiliki bau tertentu. Sehingga bila air memiliki bau dan terbilang tidak sedap yang menyengat itu berarti air tersebut telah tercemar oleh zat polutan tertentu dan tidak layak konsumsi.
3. Tingkat keasaman tinggi
Air yang baik dan layak konsumsi memiliki tingkat keasaman yang netral sekitar 7 pH. Apabila tingkat keasaman atau pH air berada di bawah atau di atas nilai tersebut itu berarti air sudah tercemar. Kita dapat mengetahui nilai pH air ini menggunakan alat ukur pH air atau pH meter air.
4. Kandungan mikroorganismenya berlebihan
Masuknya bahan atau zat pencemar dan sampah ke dalam air nantinya akan diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk mengurai semua bahan pencemar tersebut mikroorganisme membutuhkan pasokan oksigen.
Sehingga dengan semakin banyaknya limbah yang akan diurai maka jumlah mikroorganisme dan ketersediaan oksigen terlarut juga akan semakin banyak pula. Dengan banyaknya penggunaan oksigen terlarut untuk hal tersebut membuat hewan dan tumbuhan air yang ada di dalamnya kekurangan oksigen.
5. Memiliki rasa
Selain tidak memiliki bau dan warna, air yang baik juga tidak memiliki rasa. Sehingga bila air memiliki rasa baik asam, manis maupun pahit secara alami maka dapat dipastikan air tersebut telah tercemar.
6. Radioaktivitas air meningkat
Masuknya zat pencemar radioaktif dalam jumlah banyak membuat radioaktivitas air juga ikut meningkat. Dengan begitu secara otomatis bahan atau zat tersebut juga akan membuat air tercemar.
7. Suhu air berubah
Secara alami atau normal, air mempunyai suhu yang lebih rendah dibandingkan suhu lingkungannya. Karenanya saat kita sentuh air tersebut akan terasa lebih dingin dan sejuk dibandingkan suhu lingkungannya. Masuknya bahan pencemar seperti air limbah juga akan membuat suhu air berubah dan cenderung meningkat.
8. Air berwarna
Pada dasarnya air alami yang tidak tercemar bahan polutan tidak akan mempunyai warna dan tampak jernih. Air yang tercemar akan membuatnya terlihat lebih keruh serta mengalami perubahan warna. Tingkat kekeruhan air ini dapat kita ukur menggunakan alat yang bernama turbidity meter.