Gas yang berbahaya bagi manusia adalah hal yang harus diperhatikan di tempat-tempat rawan seperti industri dan pertambangan. Tentunya udara yang mengandung gas berbahaya dapat menimbulkan masalah kesehatan hingga kematian bila terhirup.
Nyatanya ada beberapa jenis gas yang berbahaya bila terhirup oleh manusia karena dampak terburuknya bisa membunuh seseorang dengan cepat. Bahkan ada beberapa diantaranya yang tidak kita sadari sama sekali bila terhirup. Namun efeknya bisa membuat kita kehilangan kesadaran hingga kematian.
Jenis Gas yang Berbahaya Bagi Manusia
Lantas apa sajakah gas berbahaya tersebut? Berdasarkan berbagai sumber berikut adalah beberapa jenis gas yang berbahaya bila terhirup oleh manusia :
Pertama ada gas CO atau karbon monoksida yang merupakan sisa pembakaran bahan bakar karbon. Jenis gas ini umumnya banyak terbentuk saat menyalakan mesin mobil namun tidak menjalankannya atau ketika melambatkan kendaraan. Selain itu dapat pula terbentuk ketika melakukan pembakaran sampah organik.
2. Timbal
Timbal atau PB juga merupakan salah satu jenis gas beracun yang berbahaya bila kita menghirupnya. Gas yang satu ini banyak terbentuk dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor serta pembakaran sampak. Selain itu industri pengolahan logam juga menjadi penyumbang terbentuknya gas yang satu ini.
3. Nitrogen dioksida
No2 atau nitrogen dioksida umumnya banyak ditemukan pada daerah perkotaan yang terdapat banyak kendaraan bermotor. Pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor akan menghasilkan gas sisa yaitu NO atau nitrat oksida. Gas NO ini nantinya bila bercampur dengan udara bebas maka akan membentuk gas nitrogen dioksida yang berbahaya.
4. Ozon
Gas beracun sekunder Ozon atau O3 yang terbentuk karena reaksi kimia antara molekul organik dengan nitrogen dioksida dan paparan matahari juga menjadi gas berbahaya lainnya. Umumnya ketika memasuki musim panas jenis gas ini akan banyak ditemukan di udara.
5. Sulfur dioksida
Sulfur dioksida atau SO2 merupakan jenis gas yang secara alami terbentuk pada gunung berapi. Meski begitu proses pembakaran bahan bakar fosil serta konversi serpihan kayu menjadi kertas juga dapat menghasilkan gas berbahaya ini.
Mendeteksi Gas Berbahaya Menggunakan Gas Detector
Itulah beberapa jenis gas berbahaya bagi manusia yang tidak boleh terhirup oleh kita, namun tentunya kita tidak dapat melihat gas-gas tersebut dengan mata telanjang. Bahkan beberapa jenis gas tersebut ada yang tidak dapat terdeteksi oleh indera penciuman kita.
Karenanya keberadaan alat seperti gas detector atau pendeteksi gas akan sangat membantu. Berbagai industri seperti industri minyak, gas dan berbagai industri lainnya yang memungkinkan adanya gas ini sudah banyak menggunakan gas detector.
Beberapa tempat tersebut tentunya masuk dalam kategori berbahaya untuk para pekerja, karenanya standar keamanan seperti adanya gas detector menjadi hal yang wajib. Alat ini mampu mendeteksi keberadaan gas berbahaya dalam sebuah tempat untuk mencegah berbagai hal buruk yang mengancam keselamatan pekerja. Berikut beberapa jenis gas yang bisa dideteksi oleh gas detector :
- Karbon Dioksida atau CO2 (juga dapat dideteksi menggunakan CO2 Meter).
- Flamabel Gas atau gas yang mudah terbakar.
- Gas berbahaya beracun.
- Penipisan serta kelebihan Oksigen.
- Karbon Monoksida atau CO.
- Gas Hidrokarbon.
- Hidrogen Sulfida atau H2S.
- Dan lainnya.
Disamping itu kita juga harus tahu bahwa gas detector sendiri mempunyai jenis yang beragam sesuai dengan fungsinya. Secara umum beberapa jenis gas detector yang banyak digunakan adalah :
- Toxic Gas Detector : pendeteksi gas beracun.
- Oxygen Analyzer : pendeteksi penyusutan maupun kelebihan oksigen.
- Combustible / Flammable dan Explosimeter : pendeteksi gas mudah terbakar dan meledak.
- Combination gas detector : pendeteksi gas multifungsi atau multiparameter.
Mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan oleh berbagai gas tersebut tentunya menyediakan alat seperti gas detector merupakan hal yang wajib. Hal ini merupakan langkah awal untuk memastikan keselamatan para pekerja dari bahaya yang tidak kasat mata.
Cara Menggunakan Alat Pendeteksi Gas Berbahaya
Selain fungsinya, tentunya yang tidak kalah penting adalah terkait cara menggunakan gas detector. Pada dasarnya penggunaan alat ini sudah cukup mudah, namun pada umumnya secara spesifik setiap tipe mempunyai cara pengoperasian yang agak berbeda.
Setiap gas detector akan mempunyai sensor untuk mendeteksi keberadaan gas berbahaya di sekitarnya. Nantinya sinyal dari sensor ini akan diolah oleh alat untuk menentukan seberapa banyak kandungan gas tersebut diudara dan memberikan alarm peringatan.
Untuk jenis detector gas portable pastikan untuk membuka manhole lebih dulu, hal ini agar udara di dalam ruang terbatas bersirkulasi dengan udara di luar. Biarkan udara ini tersirkulasi selama 1 – 2 jam sehingga oksigen dapat masuk dan gas beracun keluar lebih dulu, selanjutnya :
- Nyalakan alat hingga mengeluarkan bunyi alarm.
- Ikuti petunjuk penggunaan pada layar alat.
- Maka secara otomatis pendeteksi gas berbahaya ini akan mengidentifikasi berbagai gas di sekitarnya.
- Selanjutnya gas detector ini akan menampilkan hasil pendeteksian pada layar alat.
Apabila kadar oksigen pada ruang terbatas tersebut ada di bawah 20% hindari untuk memasuki ruangan tersebut. Selain itu bila kadar H2S lebih dari 10 PPM dan kadar gas berbahaya lainnya melebihi batas aman hindari memasuki ruangan tersebut.
Apabila ruang yang akan dimasuki merupakan ruang tertutup seperti gorong-gorong maka tetap harus dilakukan pemeriksaan gas berbahaya lebih dahulu. Caranya adalah dengan menyambungkan selang khusus ke sensor alat dan masukkan selang ke dalam gorong-gorong. Apabila hasilnya menunjukkan kondisi yang aman maka barulah gorong-gorong dapat dimasuki.
Bila kondisi tidak aman atau tidak memungkinkan maka sebaiknya lakukan purging atau atur ventilasi udara hingga kondisi dinyatakan aman. Bila sudah aman barulah kita dapat mematikan alat dengan menekan tombol powernya.
Meski begitu bila pekerja masih melakukan pekerjaan di ruang tersebut maka lakukan pengecekan secara berkala. Akan lebih baik bila menggunakan alat yang dapat beroperasi secara kontinyu agar bahaya dapat dideteksi sedini mungkin.