Pengaruh Cuaca Terhadap Penerbangan – Cuaca memainkan peran penting dalam penerbangan pesawat, terutama karena kondisi cuaca yang buruk dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan. Dalam hal cuaca buruk, pihak maskapai penerbangan akan melakukan penilaian risiko terhadap cuaca dan memutuskan apakah penerbangan dapat dilanjutkan atau harus ditunda.
Selain itu, pilot dan awak kabin juga akan mempersiapkan diri dengan pelatihan khusus dan memeriksa peralatan dan sistem pesawat untuk memastikan bahwa pesawat siap untuk terbang dalam kondisi cuaca buruk.
Pengaruh Cuaca Terhadap Penerbangan
Cuaca merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan pesawat. Berbagai kondisi cuaca seperti hujan, angin kencang, kabut, dan badai dapat menghambat atau bahkan membatalkan penerbangan. Beberapa pengaruh cuaca terhadap penerbangan pesawat adalah sebagai berikut :
1. Hujan
Hujan dapat mempengaruhi penerbangan pesawat terutama pada saat lepas landas dan mendarat. Saat lepas landas, hujan dapat memperpanjang jarak yang dibutuhkan pesawat untuk mencapai kecepatan lepas landas, sementara saat mendarat hujan dapat mempersulit proses pengereman pesawat.
2. Kabut
Kabut seringkali menyebabkan pengurangan jarak pandang di bandara, yang pada gilirannya dapat membatalkan atau menunda penerbangan. Pesawat biasanya tidak dapat terbang di bawah kondisi kabut yang tebal.
3. Angin kencang
Kecepatan dan arah pesawat akan sangat terpengaruh bila ada angin kencang, terutama saat lepas landas dan mendarat. Kondisi ini juga yang dapat menyebabkan turbulensi dalam penerbangan, yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan penumpang.
4. Badai
Badai merupakan kondisi cuaca yang sangat berbahaya bagi penerbangan pesawat. Selain angin kencang yang kuat, badai juga sering disertai dengan petir, hujan lebat, dan turbulensi hebat. Pesawat biasanya dihindari untuk terbang melewati badai atau berada di sekitar badai.
Karena pengaruh cuaca yang signifikan terhadap penerbangan pesawat, maskapai penerbangan memiliki protokol ketat dalam mengambil keputusan untuk membatalkan atau menunda penerbangan dalam kondisi cuaca buruk. Hal ini yang menyebabkan mengapa kegiatan penerbangan sangat dipengaruhi oleh cuaca adalah untuk memastikan keselamatan penumpang dan kru pesawat.
Alat Pemantauan Cuaca di Bandara
Pada umumnya, keputusan apakah penerbangan harus dilakukan atau tidak selalu tergantung pada kondisi cuaca dan keamanan penerbangan. Karena itu, penting bagi para pilot untuk memperhatikan perkembangan cuaca dan menyesuaikan perencanaan penerbangan mereka sesuai dengan kondisi cuaca yang terkini. Untuk memantau cuaca di bandara, terdapat beberapa peralatan dan cara yang digunakan, diantaranya :
1. Automatic Weather Observing System (AWOS)
Sistem ini merupakan sistem otomatis yang digunakan untuk memantau kondisi cuaca di sekitar bandara, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, serta visibilitas. Data ini dapat digunakan oleh pilot dan pengendali lalu lintas udara dalam menentukan apakah kondisi cuaca aman untuk penerbangan.
2. Weather radar
Peralatan yang digunakan untuk memantau gerakan awan dan kondisi cuaca di sekitar bandara. Peralatan ini dapat mendeteksi potensi badai petir, angin kencang, hujan, dan salju.
3. Satelit
Satelit cuaca dapat digunakan untuk memantau kondisi cuaca di wilayah yang lebih luas, seperti seluruh wilayah Indonesia. Peralatan ini memungkinkan untuk memantau perkembangan badai atau awan besar yang dapat mempengaruhi penerbangan.
4. Radiosonde
Perangkat yang diikat ke balon udara yang ditembakkan ke atas untuk mengukur kondisi cuaca pada berbagai tingkat ketinggian. Radiosonde dapat memberikan data tentang suhu, kelembaban, dan tekanan udara pada berbagai ketinggian.
5. Webcam
Peralatan ini digunakan untuk memantau kondisi cuaca visual di sekitar bandara. Gambar yang dihasilkan dari kamera ini dapat membantu memantau kondisi cuaca di sekitar bandara secara real-time.
6. Manual Observation
Pengamat cuaca dilengkapi dengan alat ukur cuaca seperti weather station, thermometer, hygrometer, dan barometer untuk mengukur suhu, kelembaban, dan tekanan udara secara manual. Data yang dihasilkan dapat digunakan untuk menambah informasi dari peralatan yang otomatis.
Semua peralatan ini digunakan untuk memastikan bahwa keamanan penerbangan dapat terjaga dengan memantau kondisi cuaca di sekitar bandara.