Jenis Polutan Udara Di Dalam Ruangan – Beberapa waktu lalu polusi dan kualitas udara sempat menjadi perbincangan masyarakat khususnya di wilayah Jabodetabek. Sebab Jakarta sendiri tercatat pernah menjadi kota dengan index kualitas udara tidak sehat dan menjadi urutan pertamanya.
Mengutip dari Air Quality Index, Jakarta sempat memiliki nilai PM 2,5 mencapai 104 μg/m3 sementara batas aman hariannya adalah 25 μg/m3. PM atau particulate matter merupakan sebuah campuran kompleks partikel padat maupun cair yang tersuspensi di udara.
WHO sendiri menyatakan bahwa partikel ini dapat masuk menembus jauh hingga ke dalam paru-paru secara sistematis, mempengaruhi sistem kardiovaskular dan organ lainnya. Tentunya akan sangat berbahaya bila partikel ini sampai terhirup, karena paparan kronis bisa menyebabkan serangan jantung, infeksi pernafasan, stroke hingga kanker paru-paru.
Jenis Polutan Udara Di Dalam Ruangan
Namun tahukah Anda bahwa ternyata polusi udara tidak hanya dapat terjadi di luar ruangan saja, akan tetapi juga dapat terjadi di dalam ruangan, bangunan dan lingkungan sekitarnya. Nyatanya paparan polutan udara di dalam ruangan juga mempunyai dampak yang lebih besar dibandingkan di luar ruangan berdasarkan pernyataan Environment Protection Agency.
Bagi orang yang menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan tentunya kualitas udara di dalam ruangan adalah hal penting untuk diperhatikan. Bagi pelajar dan karyawan kantor setidaknya mereka menghabiskan 80% waktunya di dalam ruangan.
Paparan polutan di dalam ruangan dalam kadar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, gangguan sistem pernafasan dan kardiovaskuler. Selain itu buruknya kualitas udara di dalam ruangan juga bisa menyebabkan sakit kepala, memicu kambuhnya asma, kelelahan hingga sick building syndrom.
Sumber Polutan dalam Ruang
Sumber polutan yang menyebabkan polusi udara di dalam ruangan ada beragam. Selain akibat polusi udara yang memang terjadi di luar ruangan, sumber polusi di dalam ruangan juga dapat berasal dari dalam ruangan itu sendiri. Secara umum sumber polutan di dalam ruangan ini dapat dibagi menjadi 3 yaitu polutan biologis, kimia dan hasil pembakaran bahan bakar di dalam ruangan.
Polutan biologis ini dapat berasal dari tungau debu, bulu hewan, jamur bakteri seperti Legionella hingga mikroorganisme dan partikel kecil lainnya yang berasal dari makhluk hidup. Sedangkan untuk polutan kimia sendiri dapat berasal dari asap rokok, obat nyamuk, senyawa bahan bangunan (debu asbes, pernis furniture, bat bertimbal, dll).
Selain itu senyawa volatil seperti aerosol obat nyamuk, spray, cairan pembersih dan pengharum ruangan juga termasuk polutan kimia. Sedangkan untuk hasil pembakaran bisa berasal dari kegiatan memasak dan pembakaran lilin, perapian hingga pemanas ruangan yang menggunakan bahan bakar minyak, kayu hingga arang.
Cara pencegahan yang bisa kita lakukan agar kualitas udara dalam ruangan dapat ditingkatkan untuk mengurangi risiko kesehatan yang ada antara lain :
- Gunakan ventilasi dan sistem sirkulasi udara yang baik.
- Hilangkan atau kendalikan sumber polutan yang tadi telah disebutkan.
- Jagalah kebersihan ruangan secara rutin dengan membersihkan debu serta mengepel lantai.
- Melakukan penghijauan dengan menanam tanaman di sekitar ruangan maupun menggunakan pot di dalam ruangan, usahakan tanaman yang dipilih dapat memfilter udara kotor.
Sedangkan untuk ruangan di dalam gedung bertingkat, area industri yang tertutup dan area pekerjaan yang menggunakan bahan kimia dapat dilakukan pengecekan kualitas udara. Pengecekan kualitas udara di dalam ruangan dilakukan secara berkala sebagai tindakan pencegahan menggunakan Air Quality Monitor.