Jenis Korosi pada Besi

Jenis Korosi pada Besi – Korosi sebenarnya merupakan hal alami yang akan dialami oleh material logam khususnya pada besi. Korosi tentu akan menurunkan kualitas besi, bahkan membuat besi mudah hancur. Peristiwa ini terjadi apabila besi bersentuhan langsung dengan air dan udara, karenanya salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan melapisi besi agar tidak bersentuhan langsung dengan unsur yang bisa membuat korosi.

Jenis Korosi pada Besi

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para peneliti, korosi mempunyai berbagai macam bentuk. Bentuk dari tiap korosi mempunyai karakteristik dan mekanisme yang berbeda-beda. Jenis atau macam-macam korosi tersebut adalah sebagai berikut :

Jenis Korosi pada Besi

1. Korosi merata

Korosi merata adalah bentuk dari korosi yang biasanya terjadi. Korosi merata dapat ditandai dengan adanya reaksi kimia atau elektrokimia pada permukaan bereaksi. Dampaknya dapat terlihat seperti logam menjadi tipis dan akhirnya terjadi kegagalan pada logam tersebut.

Korosi merata juga membuat kerusakan yang besar pada material. Namun, pada korosi merata kurang diperhatikan karena tergantung dari umur suatu peralatan dan dapat diperkirakan secara akurat dengan pengujian yang lebih sederhana. Cara mencegah terjadinya korosi merata yaitu dengan pelapisan inhibitor dan juga proteksi katodik.

2. Korosi galvanik 

Perbedaan yang potensial dan sering terjadi antara kedua logam yang berbeda, pada saat keduanya dicelupkan dari larutan korosif. Pada waktu logam tersebut berkontak, terjadi sesuatu perbedaan potensial yang dapat menghasilkan aliran elektron. Elektron tersebut mengalir dari logam yang kurang muliah (anodik) menuju ke metal yang lebih mulia (katodik).

Akibatnya pada metal yang kurang mulia tersebut dapat berubah ke ion-ion yang lebih positif karena dapat kehilangan elektron. Ion-ion positif metal dapat beraksi dengan ion-ion negatif yang ada dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwa ini permukaan anoda dapat kehilangan metal.

Korosi akan menyerang logam yang ketahanan korosinya lebih rendah serta serangan pada logam yang lebih tahan korosi akan menjadi lebih sedikit. Logam yang terserang korosi akan menjadi anoda, serta logam yang lebih tahan terhadap serangan korosi akan menjadi katoda. Biasanya logam yang katodik akan terserang sedikit, bahkan tidak terjadi korosi saat kedua logam tersebut disambungkan. Jenis korosi ini disebut korosi galvanik. 

3. Korosi celah

Bentuk dari korosi yang saat terdapat celah akibat penggabungan atau suatu penyatuan dua logam yang sama akan mempunyai kadar oksigen yang berbeda dengan bagian luarnya. Jenis dari korosi tersebut pada umumnya disebabkan oleh lubang yang kecil, dan celah-celah di bawah kepala baut dan paku keling.

4. Korosi sumuran 

Korosi sumuran adalah bentuk dari adanya serangan korosi yang sangat lokal, lalu akan menyerang suatu daerah tertentu yang mengakibatkan adanya lubang dalam logam. Kemudian lubang yang berdiameter kecil maupun besar, dalam banyak kasus lubang tersebut relatif kecil. Lubang yang terisolasi ataupun terkadang terlihat, misalnya seperti permukaan yang kasar. Pits umumnya dapat digambarkan sebagai rongga atau lubang yang berdiameter permukaan kurang lebih sama ataupun kurang dari kedalaman.

Korosi sumuran merupakan bentuk dari suatu korosi yang paling mudah merusak dan juga berbahaya. Hal ini menyebabkan suatu peralatan dapat gagal karena dengan terjadinya suatu penurunan massa yang sedikit saja, maka dapat mengakibatkan terjadinya suatu lubang, dan kegagalan juga dapat terjadi dengan mudah. Kadang sulit untuk mendeteksi pit, karena ukurannya yang kecil dan juga pada arena lubang tersebut dapat tertutup oleh produksi korosi.

5. Korosi erosi

Jenis Korosi pada Besi selanjutnya adalah korosi erosi yang merupakan suatu korosi yang terjadi karena tingkat percepatan kerusakan atau serangan pada logam dari gerakan relatif, yaitu  antara cairan korosif dan permukaan logam. Biasanya gerakan ini cukup cepat, dan ikut serta dengan abrasi. Logam yang ada di permukaan tersebut kemudian berubah ke ion terlarut atau bentuk produk korosi yang padat.

Terkadang juga dapat dipengaruhi dari lingkungan yang mengurangi laju korosi, khususnya pada saat terjadi serangan logam dalam kondisi tergenang, namun tidak dapat disebut dengan erosion corrosion, karena terjadi suatu kerusakan tidak bertambah. Bentuk fisik dari korosi erosi dapat ditandai dari penampilannya yaitu berupa alur, parit, gelombanang, lubang bulat, lembah-lembah, dan juga dapat menunjukan pola arah.

6. Korosi tegangan 

Gaya-gaya mekanis misalnya dari tarikan atau kompresi berpengaruh sangat kecil pada proses pengkaratan pada bagian metal yang sama apabila ditinjau dari laju pengkaratan dalam mil per tahun. Namun, saat itu merupakan bagian dari kombinasi antara tensile stress dan lingkungan yang korosif, maka pada kondisi tersebut merupakan salah satu dari penyebab utama dalam kegagalan material. Kegiatan tersebut dapat berupa retakan yang biasa disebut dengan korosi tegangan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa memberi bahan pelapis bisa membuat besi terhindar dari korosi. Namun tentunya bahan pelapis ini harus melapisi besi secara merata agar unsur penyebab korosi tidak dapat menembus hingga ke besi. Oleh karena itu banyak industri yang melakukan pengecekan kualitas pelapis pada besi untuk memastikannya. Kita dapat memastikan kualitas bahan pelapis tersebut menggunakan Holiday Detector untuk mengetahui bila ada retakan hingga gelembung kecil pada bahan pelapis tersebut.

Konsultasi Gratis

Dapatkan harga penawaran khusus dan info lengkap produk alat ukur dan alat uji yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Bergaransi dan Berkualitas. Segera hubungi kami.