Cara Mengatasi Tanah Masam – Berbagai jenis tanah di planet ini membuat berbagai warna yang berbeda-beda. Ada yang berwarna hitam, coklat, merah, putih dan lainnya. Jenis tanah memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula, ada tanah grumusol, tanah regosol, tanah aluvial dan lainnya. Selain dilihat dari warnanya, dapat juga dilihat dari tekstur dan tingkat kepadatannya. Oleh karena itulah tanah mempunyai fungsinya masing-masing sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya..
Perbedaan pada karakteristik yang dimiliki tanah terkadang memang sesuai dengan sifat aslinya, namun terkadang karena sesuatu hal maka tanah ini dapat berubah dari sifat aslinya menjadi sifat yang baru. Salah satu jenis tanah yang ada yaitu tanah masam.
Mengapa tanah ini disebut dengan tanah masam, ini dikarenakan tanah bersifat lebih asam daripada jenis tanah pada umumnya. Tanah masam memiliki pH dibawah 6 (kondisi tanah di Indonesia memiliki pH antara 6 sampai 7). Tingkat keasaman atau pH pada tanah ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa pengaruh tersebut antara lain yaitu sebagai berikut :
- Menentukan mudah atau tidaknya ion-ion unsur hara yang diserap oleh tanaman.
- Menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun pada tanaman.
- Menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah.
Cara Mengatasi Tanah Masam
Tanah masam merupakan tanah yang tidak berada pada kondisi normal, terutama pada tingkat pH yang dimilikinya. Tanah masam mempunyai tingkat pH dibawah 6 sehingga membuatnya mempunyai sifat yang tidak sama dengan tanah pada umumnya. Kita dapat mengukur tingkat pH tanah tersebut menggunakan ala yang bernama Soil pH Meter Lalu, bagaimana cara mengatasi hal ini? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tanah masam, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pengapuran dengan tujuan untuk meningkatkan pH dan mengatasi keracunan AI
Pengapuran merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keasaman dan kejenuhan AI yang tinggi. Dengan pemberian kapur pada tanah maka dapat mengubah tanah yang sifatnya sangat masam atau masam sampai mendekati netral. Selain itu kapur juga dapat menurunkan kadar AI.
Terdapat hubungan yang sangat nyata antara kapur dengan AI dan kejenuhan AI. Pemberian kapur ini dosisnya dapat disesuaikan dengan pH tanah, pada umumnya antara 1 sampai 5 t/ha. Untuk jenis kapur yang ba2ik yaitu jenis kapur magnesium atau dolomit yang dapat sekaligus mensuplai Ca dan Mg.
2. Pemberian bahan organik secara intensif
Solusi yang kedua untuk mengatasi tanah masam yaitu dengan pemberian bahan organik secara intensif. Bahan organik selain dapat meningkatkan kesuburan tanah ternyata juga mempunyai peranan penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Peranan bahan organik ini dapat meningkatkan agregasi tanah, memperbaiki aerasi dan perkolasi, dan membuat struktur tanah menjadi lebih lemah sehingga mudah untuk diolah. Penyediaan bahan-bahan organik juga dapat melalui pertanaman lorong. Selain itu penanaman tanaman tertentu juga dapat membantu peningkatan kadar pH tanah, salah satunya yaitu Flemingia sp.
3. Pemberian pupuk Phospat secara intensif
Kekahatan P pada tanah dapat menjadi kendala utama bagi kesuburan tanah masam. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan pupuk Phospat dengan kadar yang tinggi pada tanah. Untuk mengatasi masalah kekahatan ini, pada umumnya digunakanlah pupuk Phospat yang mudah larut seperti TSP, SP-36, SSP, DAP. Pupuk-pupuk ini mudah larut dalam air sehingga sebagian besar P segera difiksasi oleh AI dan Fe yang terdapat di dalam tanah dan P menjadi tidak tersedia lagi bagi tanaman.
4. Melakukan pengaturan sistem tanam
Pengaturan pada sistem tanam sebenarnya hanya bersifat untuk mencegah keasaman tanah nya saja. Untuk dapat mempertahankan kesuburan tanah, biasanya petani membiarkan tanah dan membiarkan semak belukar tumbuh di lahan tersebut dalam waktu tertentu. Para petani percaya jika tanaman akan lebih subur apabila ditanam pada lahan yang sudah diberikan.
5. Pemberian mikroorganisme pengurai
Pemberian mikroorganisme pengurai juga dapat membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penguraian-penguraian bahan organik yang berada di area lahan.