Trinity adalah nama yang diberikan untuk mengenang agenda uji coba bom atom pertama yang bertujuan mengembangkan senjata nuklir. Percobaan ini berlokasi di Alamogordo, New Mexico, Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945. Jika ditinjau lebih lanjut, agenda ini terlaksana selama Perang Dunia II dalam rangka pengembangan Proyek Manhattan.
Bom atom pertama di dunia “The Gadget” diledakkan dengan menjatuhkannya dari menara pengujian. Massa plutonium yang ada di dalam bom tersebut akan dikepung oleh bahan peledak konvensional sehingga muncul tekanan besar yang memicu reaksi nuklir berantai. Dilansir dari website laboratorium Los Alamos, Julius Robert Oppenheimer, direktur sekaligus pemimpin Proyek Manhattan menggunakan istilah pengganti bom dengan “gadget” untuk mencegah kekhawatiran keamanan bagi pekerja di sekitar laboratorium.
Beberapa minggu setelah uji coba Trinity berhasil, versi senjata dari bom atom uranium yaitu “Little Boy” dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945 dan bom atom plutonium yang lebih besar “Fat Man” dilepaskan di Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945. Operasi pengeboman ini menewaskan sedikitnya 129.000 orang. Beberapa bulan setelah insiden ini, korban yang tewas akibat luka bakar, radiasi dan penyakit lainnya mencapai 146.000 orang di Hiroshima dan 80.000 orang di Nagasaki. Faktor mengerikan inilah yang menyebabkan Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 sehingga Perang Dunia II dapat berakhir.
Tokoh Penting Percobaan Trinity
Percobaan Trinity yang dilakukan pada Proyek Manhattan ini tentunya melibatkan nama-nama besar fisikawan ternama di dunia. Terdapat lebih dari 130.000 orang yang berkontribusi dalam proyek ini. Beberapa tokoh penting yang memiliki peran besar dalam terlaksananya Proyek Manhattan adalah sebagai berikut.
1. Julius Robert Oppenheimer (1904-1967)
Fisikawan teoritis Amerika Serikat yang akrab disapa “Oppie” ini merupakan direktur ilmiah Proyek Manhattan yang memimpin pengembangan senjata nuklir oleh Tim Los Alamos. Oppie memiliki peran penting dalam memilih desain bom atom dan memastikan kesuksesan uji coba Trinity. Dilansir dari DetikEdu dari Screenrant, Oppie memiliki hubungan dekat dengan fisikawan ternama, Albert Einstein, sejak tahun 1932 hingga setelah Perang Dunia berakhir. Sayangnya, Oppie dan Einstein seringkali memiliki pendapat yang berbeda, terutama terkait teori mekanika kuantum.
Beberapa tahun setelah insiden bom atom di Jepang, banyak orang mengira Einstein terlibat dan memiliki peran penting pada proyek tersebut. Terdapat banyak rumus energi Einstein yang menjadi cikal bakal pembuatan bom atom tersebut. Padahal akses Einstein ditolak di Amerika Serikat karena memiliki kecenderungan politik dan koneksi dengan Jerman yang pada saat itu berseberangan dengan AS. Hal ini dipertegas oleh Oppie yang menyatakan bahwa Einstein tidak bertanggung jawab atas dampak dari proyek ini sebagaimana yang diterangkan pada IFL Science.
2. Leslie Groves (1896-1970)
Groves adalah pemimpin Proyek Manhattan yang merupakan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat. Kode “Manhattan” merupakan ciptaan Groves berdasarkan kebiasaan korps memberikan nama distrik sesuai kota markas besarnya. Pada proyek ini, Groves bertanggung jawab terhadap seluruh tahapan ilmiah, produksi, keamanan dan penentuan lokasi instalasi proyek.
Bersama dengan ilmuwan pertamanya, Oppenheimer, Groves berhasil merekrut para fisikawan ternama seperti David Bohm, Leo Szilard, Niels Bohr, James Franck, James Chadwick, Edward Teller, Eugene Wigner, Rudolf Peierls, Otto Frisch, Felix Bloch, Emilio Segre, Enrico Fermi dan Klaus Fuchs. Saat bom siap digunakan, Jerman menyerah. Leo Szilard dan James Franck mengedarkan petisi pada kalangan ilmuwan untuk menentang penggunaan bom karena alasan moral. Sayangnya, Groves menentang keras pandangan ini dan menyarankan Presiden AS, Harry S. Truman untuk menggunakannya terhadap Jepang.
3. Enrico Fermi (1901-1954)
Seorang fisikawan kuantum sekaligus peraih nobel fisika 1938 ini bertanggung jawab sebagai pemimpin eksperimen rekayasa inti reaktor nuklir pertama, Chicago Pile-1, yang berhasil mengembangkan reaksi nuklir berantai terkendali. Dilansir dari website nobelprize, sejak tahun 1918, Fermi memiliki ketertarikan pada bidang fisika yang mengantarkannya menjadi pakar terbesar bidang neutron hingga diangkat sebagai Profesor Fisika di Universitas Columbia, New York pada tahun 1939. Setelah melakukan eksperimen klasik yang menghasilkan reaksi berantai nuklir terkontrol pertama, Fermi memainkan peran penting pada Proyek Manhattan.
4. Hans Bethe (1906-2005)
Fisikawan teoritis sekaligus peraih nobel fisika 1967 yang terlibat dalam perakitan bom atom pertama di laboratorium ilmiah Los Alamos. Bethe berkontribusi dalam meneliti mekanisme pelepasan energi beserta perhitungan daya ledak bom atom sebelum uji coba trinity. Dilansir dari website nobelprize, Bethe mengembangkan teori inti atom dan mempelajari reaksi nuklir sejak 1935. Bethe juga mengembangkan teori Bohr tentang inti majemuk dengan cara yang lebih kuantitatif, hingga seluruh karyanya dirangkum pada tiga artikel di Review of Modern Physics yang menjadi buku teks fisikawan nuklir selama bertahun-tahun.
5. Kenneth Bainbridge (1904-1996)
Fisikawan Amerika rekrutan Ernest Lawrence di Laboratorium Radiasi, MIT yang bertanggungjawab terhadap persiapan dan eksekusi uji coba Trinity. Bainbridge bertugas mengawasi ledakan bom atom pertama yang menerima surat pujian dari Groves. Setelah kesuksesan ledakan mengerikan tersebut, Bainbridge memberi selamat kepada Oppie dan ilmuwan lainnya dengan ucapan legendaris, “Sekarang kita semua bajingan”. Ucapan ini adalah hal terbaik yang pernah dikatakan siapapun setelah ujian menurut Oppie.
6. John von Neumann (1903-1957)
Matematikawan terkemuka yang mengembangkan model matematika untuk simulasi ledakan bom atom bersama dengan Edward Teller. Selama Perang Dunia II, Neumann berhasil menyelesaikan tahap penting fisika nuklir yang digunakan dalam reaksi termonuklir dan bom hidrogen. Neumann adalah pionir dalam penerapan teori operator bidang mekanika kuantum untuk mengembangkan analisis fungsional, konsep cellular automaton, universal constructor dan komputer digital.
Selain tokoh-tokoh di atas, masih banyak lagi ahli fisika, matematika dan ilmu lainnya yang berkontribusi dalam pelaksanaan uji coba Trinity. Uji coba ini merupakan langkah penting yang fenomenal sepanjang sejarah pengembangan senjata nuklir. Salah satu pionir yang menandai dimulainya era senjata nuklir di dunia modern.
Sejarah panjang ini telah diceritakan dengan epik oleh sutradara ternama, Christoper Nolan, pada sebuah film biopik thriller berjudul “Oppenheimer” yang rilis pada tanggal 23 Juli 2023. Christopher Nolan menulis naskah film ini berdasarkan buku American Prometheus karya Kai Bird dan Martin J. Sherwin. Film ini dibintangi oleh berbagai aktor ternama Cillian Murphy, Emily Blunt, Matt Damon, Robert Downey Jr. dan Florence Pugh. Tidak diragukan lagi, film durasi panjang “Oppenheimer” yang tayang hingga 3 jam sukses menggambarkan sejarah penting ini dengan pendapatan 33,08 juta US Dollar pada hari pertama di lingkup domestik Amerika Serikat.