Jenis-jenis Hujan – Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. Tidak ada satu wilayahpun yang tidak terkena hujan. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata hujan terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat dan penyebabnya? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis hujan yang perlu kamu ketahui. Jenis -jenis hujan itu beragam,bila perlu catat jenis-jenis hujan dalam artikel ini untuk menambah wawasanmu. Jenis-jenis hujan dalam artikel ini telah kita kemas dengan penjelasan yang mudah dimengerti.
Jenis Hujan Konvektif
Jenis-jenis hujan yang pertama yaitu hujan konvektif. Hujan konvektif adalah hujan yang terbentuk akibat adanya perbedaan suhu di udara yang menyebabkan terjadinya konveksi atau pergerakan massa udara yang naik ke atas. Biasanya, hujan konvektif terjadi di daerah tropis yang memiliki suhu udara yang tinggi dan lembab, sehingga suhu udara di permukaan bumi lebih panas daripada di lapisan atas atmosfer.
Pada saat suhu di permukaan bumi menjadi sangat panas, udara di sekitarnya menjadi lebih ringan dan naik ke atas membentuk awan. Proses ini berlanjut hingga udara mencapai ketinggian tertentu dan terjadi pendinginan yang cukup. Oleh karenanya, uap air yang terkandung di dalamnya mulai mengembun dan membentuk butir-butir air. Butir-butir air inilah yang nantinya akan jatuh ke bumi sebagai hujan konvektif.
Jenis hujan konvektif sering terjadi secara tiba-tiba dan lokal, sehingga sering diikuti dengan angin kencang, petir, dan kilat. Karena intensitasnya yang tinggi, hujan konvektif dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor jika terjadi dalam waktu yang lama atau di daerah yang topografinya cenderung datar.
Jenis Hujan Orografis
Merupakan jenis hujan yang terbentuk akibat pergerakan massa udara yang naik dan terkondensasi di daerah pegunungan atau perbukitan. Proses terbentuknya hujan orografis dimulai ketika angin membawa massa udara lembab yang bergerak mendekati sebuah pegunungan atau perbukitan. Ketika udara lembab ini naik ke atas, maka terjadi pendinginan udara yang menyebabkan uap air di dalamnya berubah menjadi butiran air.
Proses terjadinya hujan orografis ini terkait dengan topografi atau bentuk permukaan bumi. Udara yang naik di daerah pegunungan atau perbukitan dapat mencapai ketinggian yang lebih tinggi dan mengalami pendinginan yang lebih cepat. Hal ini menyebabkan uap air di dalamnya lebih mudah berubah menjadi butiran air dan jatuh ke bumi sebagai hujan.
Karena terkait dengan topografi, hujan orografis biasanya terjadi secara lokal di daerah yang berada di sebelah lereng gunung atau bukit yang terkena arah angin. Sementara daerah di sebelah lainnya cenderung lebih kering. Kondisi ini dapat membuat daerah yang terkena hujan orografis menjadi lebih subur karena menerima pasokan air yang lebih banyak. Namun, di sisi lain, hujan orografis juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor jika intensitasnya terlalu tinggi.
Jenis Hujan Frontal
Hujan frontal adalah jenis hujan yang terjadi akibat adanya pertemuan antara massa udara dingin dan massa udara hangat. Ketika kedua massa udara ini bertemu, terjadi pergerakan vertikal yang mengakibatkan terbentuknya awan-awan dan pada akhirnya turun hujan.
Jenis hujan frontal terjadi pada saat sebuah front atau garis pertemuan antara massa udara dingin dan hangat bergerak. Front ini dapat berupa front dingin atau front hangat, tergantung dari kondisi suhu udara sebelumnya. Pada saat front dingin bergerak, massa udara dingin akan mendorong massa udara hangat ke atas sehingga terbentuk awan yang menghasilkan hujan. Sedangkan pada saat front hangat bergerak, massa udara hangat akan mendorong massa udara dingin ke atas sehingga terjadi kondensasi dan pembentukan awan yang menghasilkan hujan.
Hujan frontal cenderung terjadi dalam waktu yang relatif lama dan merata di daerah yang dilintasi oleh front. Selain itu, hujan frontal juga sering disertai dengan cuaca yang mendung, angin kencang, dan suhu udara yang dingin. Bagian dari front yang terkena angin kencang bernama squall line atau barisan petir dan dapat menghasilkan petir dan kilat yang cukup kuat.
Jenis Hujan Asam
Hujan asam adalah fenomena cuaca yang terjadi ketika hujan mengandung kadar asam yang lebih tinggi dari normal. Jenis hujan asam ini terbentuk ketika gas-gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara dan minyak bumi. Keduanya bereaksi dengan uap air di atmosfer dan membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).
Ketika hujan turun, asam sulfat dan asam nitrat ini tercampur dengan air hujan dan mencapai permukaan bumi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kesehatan manusia. Jenis hujan asam dapat merusak tanaman dan hutan, mengasamkan air dan tanah, serta merusak bahan bangunan dan monumen sejarah.
Selain itu, paparan asap dan partikel udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan industri juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan memicu masalah pernapasan, seperti asma dan bronkitis. Oleh karena itu, upaya pengurangan emisi gas beracun yang menjadi penyebab terbentuknya hujan asam menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Upaya untuk mengurangi hujan asam dapat dilakukan dengan cara mengurangi emisi gas beracun yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor, meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan, dan melakukan rehabilitasi lingkungan yang terkena dampak hujan asam.
Jenis Hujan Es atau Hailstorm
Hujan es atau hailstorm adalah fenomena cuaca di mana butiran air hujan yang ada di atmosfer membeku dan membentuk butiran es. Butiran-butiran es ini kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan es atau salju kecil yang bernama “hailstones”. Hailstones ini bisa memiliki ukuran yang sangat beragam, dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter bahkan lebih besar dari itu.
Hujan es biasanya terjadi pada musim semi dan musim panas di daerah-daerah yang memiliki kondisi cuaca tertentu. Kondisi cuaca yang memungkinkan terjadinya hujan es adalah ketika ada udara yang cukup lembab dan panas di dasar atmosfer. Butiran air yang terbawa ke ketinggian tersebut kemudian membeku dan membentuk hailstones. Hujan es seringkali terjadi bersamaan dengan badai petir atau tornado.
Hujan es dapat menjadi ancaman bagi keselamatan manusia karena bisa merusak properti seperti kendaraan, rumah, dan tanaman. Hailstones yang besar bisa menjadi sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan struktural pada properti dan juga bisa membahayakan keselamatan manusia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengambil tindakan tepat saat terjadi hujan es demi mencegah kerusakan dan melindungi keselamatan manusia.
Baca juga: Weather Station Untuk Memprediksi Cuaca